Di hari pertama masuk setelah Cuti Lebaran hari Senin tanggal 10 Juni 2019 diisi dengan acara silaturahmi dan Halal bi halal di Aula Disdukcapil Kabupaten Purworejo. Acara dimulai sekitar pukul 08.30 diawali dengan pembacaan kalam ilahi oleh adik Mutiatu Khasmiyya yang membacakan Quran Surat Al Ala 1-19. Dilanjutkan dengan permohonan maaf dari seluruh karyawan dan karyawati yang diwakili oleh Plt. Sekretaris Dinas, Suryadi ST,MM, kepada kepala Disdukcapil. Dilanjutkan sambutan dan balasan dari Kepala Dinas, Dr Akhmad Kasinu, M.Pd. dalam sambutannya Kasinu menyampaikan bahwa setiap manusia pasti memiliki kesalahan baik itu disengaja maupun tidak. Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk minta maaf dan member maaf kepada orang lain. Semoga di hari yang fitri ini, kita semua dapat saling memaafkan dan menyambung silaturahmi.
Pada kesempatan kali ini, diminta untuk memberikan tausiyah adalah Kyai Dr. Sulis Rokhmawanto, M.Si dari Ngombol. Dalam tausiyahnya beliau berpesan agar kita selalu menegakkan hukum Allah karena barang siapa yang tidak menerima hukum Allah, maka sejatinya dia adalah orang yang munafik.
Di era serba teknologi sekarang ini memang banyak media yang dapat digunakan untuk saling bermaaf-maafan dan bersilaturahmi. Dari berkirim pesan melalui WA sampai dengan menggunakan media sosial. Namun demikian bertemu dan bertatap muka dengan sanak saudara maupun teman tidak boleh ditinggalkan karena keutamaan dari silaturahmi itu adalah bertatap muka langsung. Kyai Sulis juga menambahkan bahwasanya yang meminta maaf dan silaturahmi tidak terbatas hanya untuk orang yang beragama Islam saja, namun juga orang yang beragama selain Islam pun juga dapat ikut bermaaf-maafan sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad saw. Hal tersebut dikarenakan Nabi Muhamaad saw adalah uswah hasanah (contoh yang baik) bukan uswah islamiyan (contoh Islam) sehingga perilaku beliau adalah contoh yang baik bagi seluruh umat manusia dan bukan hanya kaum muslimin saja. Sejak jaman nabi dahulu, dalam dakwahnya selalu didahulukan akhlakul karimah terlebih dahulu dan bukan sholatul karimah.
Pendekatan dakwah melalui pendekatan akhlak terlebih dahulu dan jika sudah mengena di hati maka baru diberikan ajaran lainnya seperti sholat dan amalan yang lain. Memang benar bahwa sholat memiliki dua sisi yakni sisi insaniyah dan Ilahiyah. Sisi insaniyah merupakan sisi kehidupan manusia dengan manusia yang lain. Bagaimana sholat dapat membentuk pribadi yang dapat menghormati dan berbaur dengan manusia lain secara akhlakul karimah. Sedangkan sisi Ilahiyah adalah sisi hubungan manusia dengan Tuhannya. Maka dapat dikatakan bahwa sholat dapat menjauhkan kita dari perbuatan keji dan mungkar.
Tausiyah diakhiri dengan doa bersama, bermunajat kepada Allah memohon perlindunganNya dan memohon ampunan.
Komentar Terbaru