Disdukcapil- “Negara itu dibentuk untuk membahagiakan masyarakat, begitu juga Dukcapil ada itu pun untuk masyarakat yang berada dimanapun tanpa mengenal diskriminasi. Kami menyadari wilayah Indonesia yang sangat luas ini memerlukan ASN penyelenggara Negara yang tangguh. Maka kami wajib melakukan layanan yang kami sebut jemput bola dengan mendatangi penduduk Indonesia yang belum tersentuh layanan administrasi kependudukan dimanapun mereka berada apa pun keadaan mereka” tutur Dirjen Dukcapil Kementrian Dalam Negeri, Prof.Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H, M.H seperti dikutip dari kanal youtube di chanel Dukcapil Kemendagri pada acara “Ngopi Bareng Prof. Zudan Seri Ke-14” yang ditayangkan pada Kamis (22/10/2020)
Walaupun kalimat motivasi dari orang nomor satu di Direktorat Jenderal Kementrian Dalam Negeri tersebut sudah lebih dari satu tahun digaungkan namun semangat dalam melaksanakan amanat tidak pernah surut bagi Disdukcapil Purworejo, sebagai contoh dalam Jemput Bola Pelayanan Rekam KTP di Desa Kambangan, Kecamatan Bruno pada Selasa (19/7/2022).
Kambangan merupakan desa yang berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo dengan medan yang sangat sulit. Akses rabat beton beserta jalan berkelok- kelok dengan variasi tekstur geografis naik turun serta jarak yang jauh dari kantor Kecamatan Bruno yang bisa ditempuh dalam kisaran waktu 1 jam, serta 2 jam dari Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Purworejo yang kadang menurunkan kesadaran bagi sebagian warga dalam pemenuhan Administrasi Kependudukan.
“Ada beberapa warga yang sudah kami fasilitasi kendaraan untuk rekam di Kecamatan tapi belum bisa berangkat karena ada beberapa hal antara lain karena mabuk perjalanan dan belum sadar akan pentingnya identitas kependudukan “, ungkap Suyanto, Sekretaris Desa Kambangan waktu mendampingi kegiatan Jemput Bola Pelayanan Rekam KTP.
“Kami sangat berterimakasih kepada Tim dari Disdukcapil Kabupaten Purworejo yang sudah berkenan melakukan Pelayanan Perekaman KTP di desa kami dengan keterbatasannya mulai dari akses jalan dan akses jaringan yang sulit yang mana pada kegiatan tersebut pada awalnya dengan sasaran Daftar Wajib KTP pada Pemilu Tahun 2024 berusia 17 Tahun ternyata malah didominasi warga Lanjut Usia dan 1 orang ODGJ” imbuh Suyanto saat tim Jemput Bola berpamitan mengakhiri kegiatan.(sr)
Komentar Terbaru